KALENDER


Free Blog Content
BELAJAR BERSAMA - GO GREEN SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA
TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI, NIKMATI SAJIAN DARI BLOG KAMI
Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2012

Bakteri yang menguntungkan

Bakteri yang menguntungkan


Bakteri yang menguntungkan – Sering terjadi suatu penafsiran yang keliru bahwa semua bakteri merugikan karena menimbulkan penyakit.Akan tetapi, tanpa kita sadari bahwa dari aktivitas bakteri kita dapat menikmati keuntungannya. Misalnya, bakteri pembusuk sampah dan bakteri yang berada di septic tank. Berikut ini beberapa contoh peranan bakteri yang menguntungkan dan yang merugikan terhadap kehidupan manusia.

Bidang pertanian

a. Bakteri penambat atau fiksasi nitrogen
Pembentukan protein pada tumbuhan hijau mutlak memerlukan unsur nitrogen (N). Sebenarnya kandungan nitrogen di atmosfer cukup tinggi ± 79%, tetapi jumlah yaang besar itu tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan sebab penganbilan N2 oleh tumbuhan harus dari dalam tanah melewati akar. Oleh karena itu, N2 di atmosfer harus difiksasi ke dalam tanah yang dilakukan oleh beberapa jenis bakteri.

Reaksi kimianya adalah sebagai berikut.

Bakteri-bakteri yang mampu memfiksasi N adalah sebagai berikut.
- Azotobacter vinelandii, Clostridium pasteuranium, dan Rhodospirillium rubrum, semuanya hidup bebas dan mampu menangkap N2 dari udara bebas. Oleh karena itu, tanah di persawahan perlu dibajak untuk memberi kesempatan pada bakteri-bakteri tersebut untuk mengikat nitrogen dari udara bebas.
- Rhiz leguminosarum, bakteri tersebut hidup bersimbiosis dengan tanaman polong, seperti kedelai, orok-orok, turi, dan beberapa famili Mimosaceae. Oleh karena itu, perlu dilakukan rotasi tanaman untuk menyuburkan tanah.

b. Bakteri nitrifikasi
Nitrifikasi winogratsky dan Nitrosococcus aerobea mampu mengoksidasikan amonia (NH3) menjadi senyawa nitrit (NO2), sedangkan Nitrobacter mampu mengubah senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3) di dalam tanah sehingga kandungan nitrit dan nitrat di dalam tanah.

Reaksi kimia nitrifikasi adalah sebagai berikut.

- Nitritasi



- Nitratasi

Bidang industri

a. Industri makanan
Untuk penyediaan makanan, bakteri dapat berperan untuk meningkatkan gizi makanan yang lebih lengkap dan juga pengadaan aroma maupun rasa makanan. Bakteri-bakteri yang berperan di antaranya.
- Lactobacillus bulgarius dan Lactobacillus casei, berperan di dalam pembuatan nata de coco dari air kelapa.
- Leuconostoc dextranicum, berguna untuk memberi aroma padaa keju daan mentega.

b. Pembuatan asam
- Acetobacter, berperan untuk pembuatan asam cuka dari alkohol.
- Propiobacterium, berperan daalam pembuatan asam propionat yaang sangat dibutuhkan dalam pembuatan keju.
- Thiobacillus thioozidans, berperan di dalam pembentukan H2SO4.

c. Pembuatan gas
- Escherichia coli, digunakan untuk pembuatan gas CO2 dan H2.
- Methanomonas methanica, digunakan untuk membuat gas bio (CH4) dengan bahan baku sisa kotoran lembu. Gas bio dimanfaatkan sebagai bahaan bakar dan pengganti kayu bakar atau minyak.
- Desulfovibrio desulfuricans, dipakai dalam pembuatan gas H2S.

Bidang farmasi

Zat antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri antara lain :
- Streptomyces griseus, menghasilkan streptomisin.
- Streptomyces venecuelae, menghasilkan kloromisetin (kloramfenikol).
- Streptomyces aurefasiens, menghasilkan aureomisin.

Sumber : afghanus.com

Bakteri yang merugikan


Bakteri yang merugikan


Bakteri yang merugikan – Dalam kehidupan ini terdapat jenis bakteri, namun bakteri-bakteri tersebut ada yang merugikan . Jika anda ingin lebih banyak mengetahui tentang bakteri silahkan juga kunjungi disini. Dalam artikel tersebut dijelaskan tentang bentuk, struktur tubuh, makanan bakteri, pernapasan, reproduksi serta pertumbuhan bakteri. Namun kali ini kami akan bahas tentang bakteri yang merugikan bagi manusia.

Bakteri penyebab penyakit

Bakteri yang menyebabkan penyakit sangat banyak jumlahnya. Bakteri itu disebut bakteri patogen. Contoh :

- Diplococcus pneumoniae, penyebab radang paru-paru yang dinamakan pneumonia. Penularannya lewat saluran pernapasan.
- Treponema pallidum, penyebab sifilis yang penularannya secara kontak langsung maupun tidak langsung.
- Vibrio comma atau Vibrio cholerae, penyebab penyakit kolera dan penularannya lewat makanan dan minuman.
- Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tuberkulosis (TB) yang dapat dicegah dengan menggunakan vaksin Baccillus Calmette Guirine (BCG).
- Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.
- Shigella dysenteriae, penyebab penyakit disentri.
- Bordetella pertussis, penyebab penyakit batuk rejan.
- Corynebacterium diphtheriae, penyebab penyakit difteri yang merupakan peradangan pada tenggorokan.

Penanggulangan terhadap bakteri patogen dapat dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) sebelum terkena penyakit yaang menggunakan vaaksin dan tindakan pengobatan (kuraatif) pada saat orang menderita sakit.

Pemberian vaksin dimaksudkan untuk mendapatkan kekebalan yang bersifat aktif (tubuh aktif membuat antitoksin) karena dipacu atau dirangsang oleh bakteri yang terdapat di dalam vaaksin. Untuk mendapatkan kekebalan yang bersifat pasif pada manusia dapat digunakan serum karenaa telah mengandung zat antitoksin. Jadi tubuh tinggal menerima zat antitoksin tadi.

Contoh vaksin, antara lain:
- DPT, untuk penyaakit defteri, pertusis, dan tifus.
- BCG, untuk penyakit tuberkulosis.
- TCD, untuk penyakit tifus, kolera, dan disentri.

Contoh serum, antara lain:
- Antitetanus Serum (ATS), untuk penyakit tetanus.
- Antidifteri Serum (ADS), untuk penyakit difteri.

Untuk tindakan kuratif dapat dilakukan dengan memberikan obat secara per oral maupun dengan suntikan. Misalnya, ampisilin, nitrofurans, penisilin, isoniazid, dan dihidrostreptomisin.

Bakteri penghasil racun

Beberapa jenis bakteri dapat menghsilkan racun yang menyebabkan gangguan fisiologis, bahkan kematian. Contoh :

- Pseudomonas cocovenenas, menyebabkan racun pada tempe bongkrek.
- Escherichia coli, merupakan penghuni tetap pada usus besar dan biasanya membantu dalam pembentukan vitamin K (menguntungkan), tetapi dalam keadaan tertentu dapat menghasilkan eksotoksin yaang dapat meenimbulkan diare pada anak-anak.

Bakteri pembusuk makanan

Jika dipandaang dari manfaatnya, jenis bakteri pembusuk bersifat menguntungkan, misalnya membusukkan sampah-sampah organik sehingga alam sekitar kita tidak penuh sampah. Selain itu, dari sampah organik dapat diuraikan menjadi senyawa anorganik yaang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan menyuburkan tanah. Hal itu dapat dipahami pada pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang. Akan tetapi, jika bakteri pembusuk itu bekerja pada makanan yang masih dimanfaatkan manusia maka bakteri tersebut bersifat merugikan. Contoh bakteri pembusuk yang merugikan manusia, antara lain :

- Enterobacter aerogenes, menyebabkan kerusakan paada sir susu sehingga berlendir dan berbutir-butir.
- Chromobacterium, menyebabkan pembusukan pada daging dan ikan.
- Erwinia carotovora, menyebabkan pembusukan pada sayuran dan buah-buahan.

Untuk menghindari pembusukan makanan yang disimpan akibat aktivitas bakteri pembusuk maka perlu dilakukan pengawetan (preservasi). Cara-cara pengawetan makanan, misalnya :

- Pengeringan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air di dalam makanan sehingga aktivitas bakteri untuk membusukkan makanan dapat dihindari dan tidak dapat dipakai untuk pertumbuhannya.
- Pendinginan di bawah suhu optimum bakteri sehingga enzim yang bekerja di dalam tubuh bakteri tidak aktif. Misalnya, dimasukkan dalam lemari es atau diberi es.
- Pengemasan, pemanisan, dan penggaraman dengan tujuan konsentrasi larutan yang terdapat di luar tubuh baakteri lebih besar dari pada cairan plasma dalam tubuh bakteri. Oleh karena itu, cairan dalam tubuh bakteri akan keluar (lisis) dan tidak mampu berbiak.
- Pengasapan dengan menggunakan gas etilen oksida dan propilin oksida.
- Sterilisasi dengan pemanasan pada suhu di atas 100oC atau pasteorisasi dengan pemanasan pada suhu 60oC dalam waktu ± 15 menit. Dengan sterilisasi diharapkan semua bakteri dan sporanya mati. Akan tetapi, dengan pasteurisasi hanya bakteri patogen saja yang mati, sedangkan protein yang terkandung di dalam bahan makanan tidak rusak.
- Radiasi dengan menggunakan sinar radioaktif, seperti sinar gamma, sinar-X, dan sinar ultraviolet.

Sumber: afghanus.com

GANGGANG BIRU

GANGGANG BIRU - Ganggang biru merupakan ganggang yang paling sederhana. Dalam beberapa hal, strukturnya mirip dengan sel bakterisehingga sementara ahli ada yang menggunakan istilah bakteri hijau biru (Cyanobacteria) untuk organisme tersebut. Sungguhpun demikian, organisme tersebut memiliki klorofil a sebagai organ fotosintesis yang berbeda dengan klorofil pada bakteri fotosintesis. Selain itu, ganggang tersebut juga melepaskan O2 sebagai hasil fotosintesis yang tidak dijumpai pada bakteri. Alasan inilah yang menempatkan organisme tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu Cyanophyta.

Struktur tubuh ganggang biru

Struktur morfologi gaanggang biru bermacam-macam, ada yang bersel tunggal, hidup soliter, dan bersel banyak membentuk koloni. Yang berkoloni biasanya berupa (filamen). Filamen tersusun dari sederertan sel berbentuk tabung yang disebut trikom. Setiap individu berupa sel atau filamen yang dilapisi selubung gelatin. Dinding sel daan membran sel dibangun dari molekul lipoprotein, lipopolisakarida, dan mukoprotein.

Sitoplasma mengandung ribosom dan DNA. Proses fotosintesis terjadi pada bagian lamela yang mengandung klorofil dan karotenoid. Ganggang biru memiliki sianosom yang mengandung pigmen fikobilin. Fikobilin adalah gabungan dari fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritrin (berwarna merah). Pada umumnya, fikosianin dominan sehingga menyebabkan ganggang berwarna biru.

Habitat ganggang biru

Kebanyakan ganggang biru hidup di perairan, baik air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup di tempat-tempat lembap, menempel padaa batu-batuan yang tidak dihuni tumbuhan lain, bahkan di sumber air panas dengan suhu 85oC pun dapat tumbuh subur. Selain itu, ganggang biru da yang terdapat sebagai endofit atau epifit pada tubuh tumbuhan dan hewan.

Jenis-jenis ganggang biru

a. Bersel tunggal
- Chroococcus, biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, sel-sel yang masih mudaa tetap barsatu karena ada selubung pengikat. Pada umumnya, perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri.
- Gloeocapsa, tubuhnya mirip Chroococcus dan mempunyai selubung yaang berwarna. Hidup pada batu-batuan sebagai tanaman perintis dan ada pula yang hidup epifit.

b. Berkoloni
- Polycystis, bentuk koloninya seperti bola atau tidak teratur. Perkembangbiakan secara membelah diri dari masing-masing sel dan ada juga secara fragmentasi, yaitu memisahkan bagian dari koloninya.

c. Bentuk benang
- Oscillatoria, tersusun dari sel-sel yang pipih dan dari pembelahan sel mengakibatkan benang menjadi semakin panjang. Perkembangbiakan secara fragmentasi, yaitu memisahkan sebagain benang daan akan terbentuk benang yang baru. Benang yang tumbuh itu disebut hormogonium.
- Rivularia, benangnya berbentuk seperti cambuk. Sel yang di paangkal lebih lebar atau besar dari pada sel yang di ujung. Sel di pangkal merupakan heterokista yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
- Nostoc, benangnya tersusun dari sel-sel yang berbentuk bola. Pada tempat tertentu terdapat sel dengan bentuk berbeda dari sel di sekitarnya disebut heterokista. Di dekat heterokista sering putus sehingga terjadi hormogonium dan akan tumbuh menjadi Nostoc yang baru.

Peranan ganggang biru dalam kehidupan

Ganggang biru berperan dalam kehidupan manusia, ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.

a. Ganggang biru yang menguntungkan
Ganggang biru adalah fitoplankton di ekositem perairan dan berperan sebagai produsen dalam rantai makanan. Hal itu penting untuk perikanan air tawar maupun air laut.

Ada sebagian ganggang biru yang dapat menyuburkan tanah karena mampu memfiksasi N2 dari udaara, misalnya Nostoc daan Gloeocapsa. Anebaena azollae bersimbiosis dengan paku air (Azolla pinnata) yang hidup terapung di air. Daun Azolla pinnata mengandung nitrat hasil fisasi N2 oleh Anabaena azollae. Kandungan nitrogen yang banyak di dalam taanah adalah sutu pertanda kesuburan tanah itu.

Beberapa jenis ganggang biru mulai dikembangkan untuk sumber makanan yaang bernilai gizi tinggi, misalnya Spirulina maxima yang dimanfaatkan untuk sumber protein disebut Protein Sel Tunggal (PST).

b. Ganggang biru yang merugikan
Ada beberapa ganggang biru yang merugikan karena menyebabkan kematian organisme di dalam air maupun yang minum air beracun tersebut. Misalnya, Microcystis aurugynosa, Anabaena flosaquae, dan Aphanizomenom sp.

Sumber : afghanus.com